Selain itu, IEK juga mencatat penurunan ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan ke depan, turun 0,3 poin menjadi angka 134,5. Penurunan ini merupakan yang terendah sejak Maret 2024, menunjukkan bahwa masyarakat semakin pesimis terhadap kesempatan kerja di masa depan. Penurunan ekspektasi juga terjadi pada kegiatan usaha, yang turun menjadi 131,6 pada bulan Mei 2024, dibandingkan dengan 132,6 pada bulan April.
Kondisi ini memberikan gambaran akan adanya ketidakpastian di masa depan terkait dengan lapangan kerja dan kegiatan usaha di Indonesia. Masyarakat menghadapi tantangan dalam mencari peluang kerja dan juga dalam mengembangkan usaha di tengah situasi ekonomi yang kurang pasti.
Berbagai faktor dapat menjadi penyebab pesimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi di masa depan. Perubahan kepemimpinan pemerintahan baru yang akan terjadi pada bulan November 2024 dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi. Ketidakpastian terhadap kebijakan pemerintah baru, perubahan regulasi, serta proyeksi kebijakan ekonomi yang belum jelas dapat turut memunculkan ketidakpastian di kalangan masyarakat.
Selain itu, situasi ekonomi global juga dapat memberikan dampak terhadap prospek ekonomi di dalam negeri. Ketidakpastian pasar global, fluktuasi harga komoditas, dan ketegangan politik antarnegara juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi prospek ekonomi Indonesia, sehingga turut mempengaruhi ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi di masa depan.