Peningkatan Investasi Asing: Perdagangan internasional sering kali disertai dengan aliran investasi asing langsung (Foreign Direct Investment - FDI). Investasi ini membawa modal, teknologi, dan keahlian baru yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing ekonomi lokal.
Tantangan di Pasar Global
Hambatan Tarif dan Non-Tarif: Meski banyak negara telah menurunkan tarif bea masuk, hambatan non-tarif seperti regulasi ketat dan standar teknis tetap menjadi penghalang signifikan. Produk yang tidak memenuhi standar kualitas tertentu mungkin tidak bisa masuk ke pasar tertentu, seperti produk elektronik yang harus memenuhi standar keamanan Uni Eropa.
Fluktuasi Nilai Tukar: Perdagangan internasional melibatkan mata uang yang berbeda, sehingga fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi harga dan keuntungan. Misalnya, apresiasi mata uang dolar AS terhadap rupiah Indonesia dapat membuat produk Indonesia lebih mahal di pasar AS, mengurangi daya saing ekspor.
Kepatuhan terhadap Regulasi Internasional: Setiap negara memiliki regulasi yang berbeda terkait perdagangan, keamanan, dan lingkungan. Perusahaan harus mematuhi regulasi tersebut untuk bisa beroperasi di pasar global. Ketidakpatuhan dapat berujung pada sanksi atau pelarangan produk.
Kompetisi yang Ketat: Perdagangan internasional berarti bersaing dengan perusahaan dari seluruh dunia. Kompetisi yang ketat dapat menekan margin keuntungan dan mengharuskan perusahaan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk agar tetap kompetitif.
Risiko Politik dan Ekonomi: Perubahan kebijakan pemerintah, konflik internasional, atau krisis ekonomi global dapat mempengaruhi perdagangan internasional. Misalnya, perang dagang antara Amerika Serikat dan China beberapa tahun terakhir berdampak signifikan pada rantai pasok global dan kinerja perusahaan multinasional.