Setelah beroperasi selama 30 tahun, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menutup pabrik di Purwakarta, Jawa Barat, pada 30 April 2024 lalu. Keputusan menutup pabrik tersebut didasari oleh kerugian produksi yang terus menerus terjadi. Meskipun terdapat peningkatan penjualan pada beberapa tahun terakhir, Bata terus menghadapi kerugian bersih yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh penurunan permintaan konsumen dan beban operasional yang tinggi. Operasional pabrik di Purwakarta terpaksa berhenti karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik tersebut terus menurun. Bahkan, kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan di dalam negeri.
Seiring dengan penutupan pabrik Bata di Purwakarta, perusahaan tersebut mencatatkan rekor sebagai salah satu artikel terpopuler. Sementara itu, dampak dari gerakan boikot produk Israel di Malaysia juga telah memengaruhi operasional jaringan restoran cepat saji KFC. Dampak dari boikot tersebut menyebabkan penutupan sementara lebih dari 100 gerai KFC di Malaysia.
1. Resmi Menutup Pabrik di Purwakarta, Ini Rekam Jejak Kerugian Bata
Penutupan pabrik Bata di Purwakarta memunculkan rekam jejak kerugian perusahaan sepatu ini. PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menjelaskan bahwa penutupan pabrik dilakukan karena kerugian produksi yang terus menerus. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mempertahankan produksi selama empat tahun terakhir, bisnis Bata tetap tidak bisa pulih.