Bukan hanya itu, kebijakan pemerintah tahun ini juga sempat mereformasi distribusi pupuk bersubsidi, termasuk deregulasi mekanisme distribusi yang mempercepat aliran pupuk dari pabrik ke tangan petani, sekaligus mengurangi jalur birokrasi panjang yang selama ini dinilai memperlambat pasokan. indef.or.id
Risiko dan Tantangan ke Depan
Meski reformasi ini dipandang sebagai langkah positif, sejumlah ekonom dan pengamat kebijakan memperingatkan bahwa perubahan besar seperti ini membawa risiko tersendiri. Jika tidak disertai pengawasan ketat, skema MTM bisa membuka peluang distribusi yang tidak tersasar pada petani yang benarbenar membutuhkan, atau malah meningkatkan beban biaya bagi produsen jika harga bahan baku kembali melonjak.
Selain itu, perbaikan infrastruktur produksi dan distribusi, termasuk pembangunan pabrik baru yang lebih efisien, juga menjadi tantangan tersendiri agar ketersediaan pupuk nasional tidak terganggu. ANTARA News
Bukan Sekadar Reformasi, Tapi Ujian Nyata
Perubahan subsidi pupuk melalui Perpres 113/2025 bukan hanya sekadar pembaruan regulasi administratif tetapi juga ujian nyata bagi pemerintah, petani, dan industri pupuk. Harapannya, aturan baru ini bisa menyeimbangkan kebutuhan petani akan pupuk murah dengan dorongan efisiensi bagi produsen, serta memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus kewajaran fiskal negara di masa depan. Liputan6