Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada hari Senin, 16 Desember 2024, akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi yang ditujukan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Pengumuman paket kebijakan ini akan disampaikan menjelang berlakunya kebijakan PPN 12%.
Pakar ekonomi dan pengamat keuangan telah lama menanti kebijakan ekonomi yang diperkirakan akan membawa dampak signifikan terhadap sektor ekonomi nasional. Kebijakan tersebut menjadi penting mengingat situasi ekonomi global yang terus berubah, khususnya dalam menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya mereda.
Penting untuk mencermati beberapa poin yang diyakini akan menjadi fokus dalam paket kebijakan ekonomi yang akan diumumkan. Yang pertama adalah terkait dengan insentif bagi pelaku usaha, baik dalam skala besar maupun kecil, agar mampu bertahan dan pulih dari dampak pandemi. Dalam konteks ini, diharapkan adanya upaya konkret untuk memberikan kemudahan akses modal, restrukturisasi utang, serta pengurangan beban pajak sebagai stimulus bagi sektor usaha.
Selain itu, upaya untuk mendorong investasi akan menjadi isu krusial dalam paket kebijakan ini. Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, peningkatan investasi baik dalam sektor manufaktur maupun infrastruktur akan menjadi salah satu pilar utama. Stimulus dan insentif yang jelas diharapkan dapat menarik investor baik domestik maupun asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
