Lebih lanjut, Arsjad menegaskan bahwa INDY akan mengikuti strategi yang sejalan dengan arah perkembangan Indonesia ke depan. "Kami akan mengadopsi strategi yang sejalan dengan rencana pembangunan Indonesia," tegasnya.
Perlu dicatat bahwa saat ini INDY telah memiliki tiga perusahaan yang aktif melakukan diversifikasi bisnis di sektor tambang mineral, yaitu PT Masmindo Dwi Area, PT Mekko Metal Mining, dan PT Rockgeo Energi Nusantara.
PT Masmindo Dwi Area sedang berupaya mengembangkan tambang emas di Sulawesi Selatan. Proyek konstruksi telah dimulai pada tahun ini dan diharapkan selesai dalam dua tahun. Diharapkan tambang ini akan mulai memproduksi emas pada tahun 2025.
Sementara PT Mekko Metal Mining fokus pada eksploitasi tambang bauksit di Kalimantan Barat. Perusahaan ini memiliki sumber daya bauksit sekitar 30 juta ton dengan cadangan sebesar 5,7 juta ton. Kapasitas produksi tambang bauksit ini diestimasi mencapai 1 juta ton per tahun.