Pertarungan di Tikungan dalam MotoGP tidak pernah gagal untuk menyajikan momen-momen epik yang memukau para pecinta olahraga ini. Sejak awal sejarah MotoGP, pertarungan sengit di tikungan-tikungan penting di lintasan balap telah merubah dinamika persaingan dan menciptakan sejarah yang penuh warna dalam dunia balap motor. Dari pertarungan yang dramatis hingga pesta kemenangan yang tak terlupakan, momen-momen di tikungan telah menjadi bagian integral dari cerita MotoGP.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pertarungan di tikungan menjadi cerminan dari kepiawaian dan keberanian para pembalap. Dari tikungan lambat hingga tikungan tajam, keberanian untuk memotong jalur balap, melaju di samping lawan, atau bahkan menyentuh bagian motor lawan, memperlihatkan kegigihan yang luar biasa dari setiap pembalap. Sejarah MotoGP dipenuhi dengan momen di mana pertarungan sengit di tikungan mengubah dinamika balapan dan menentukan kisah tersendiri.
Salah satu momen epik yang tidak terlupakan dalam pertarungan di tikungan terjadi pada musim balap 2008, saat Casey Stoner dan Valentino Rossi bertarung sengit di tikungan terakhir di sirkuit Laguna Seca. Keduanya saling kejar-kejaran dan bertukar posisi, memberikan penonton pertunjukan balap yang luar biasa. Meskipun Rossi berhasil keluar sebagai pemenang di balapan tersebut, pertarungan di tikungan antara dua pembalap hebat ini tetap dikenang sebagai salah satu momen epik dalam sejarah MotoGP.
Sejarah MotoGP juga dicatat dengan pertarungan sengit di tikungan yang telah mengubah jalannya kejuaraan. Pada musim 2015, di sirkuit Sepang, Malaysia, pertarungan di tikungan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez mengejutkan dunia balap motor. Insiden kontroversial antara keduanya menyebabkan perdebatan panjang tentang etika balap dan sportivitas. Akibat dari insiden tersebut, Rossi dihukum mundur di grid start balapan terakhir di Valencia, yang berdampak signifikan pada perburuan gelar juara dunia MotoGP musim itu.
