2. Sesuaikan Anggaran Bulanan
Pelemahan rupiah dapat menyebabkan harga barang-barang naik, yang berpotensi meningkatkan inflasi. Oleh karena itu, penting untuk meninjau kembali anggaran bulanan dan melakukan penyesuaian, seperti mengurangi pengeluaran untuk hiburan, traveling, atau makan di luar. Dengan merencanakan anggaran secara lebih hati-hati, konsumen dapat mengelola pengeluaran dan tetap menjaga kestabilan keuangan meskipun ada fluktuasi harga.
3. Jaga Likuiditas dan Siapkan Dana Darurat
Saat situasi ekonomi tidak menentu, memiliki dana darurat yang cukup sangat penting. Idealnya, dana darurat dapat mencakup biaya hidup selama tiga hingga enam bulan. Menjaga likuiditas, seperti menambah tabungan atau deposito, akan sangat membantu jika terjadi lonjakan harga yang tak terduga. Ini akan menghindarkan konsumen dari kebutuhan untuk berutang saat keadaan mendesak.
4. Hindari Utang dalam Valuta Asing
Bagi mereka yang memiliki utang dalam mata uang asing seperti dollar AS, pelemahan rupiah bisa memperburuk beban cicilan. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari utang dalam valuta asing, atau jika memungkinkan, melunasi utang tersebut. Bila berencana mengambil kredit, pilihlah kredit dalam rupiah dengan bunga tetap agar lebih stabil dalam menghadapi fluktuasi nilai tukar.