Langkah ini juga mempengaruhi perekonomian Thailand secara luas, menyebabkan konsumen mengurangi pembelian untuk kebutuhan tersier seperti mobil. Federasi Industri Thailand melaporkan penjualan kendaraan turun 23 persen dalam lima bulan pertama tahun ini, jumlah terendah dalam satu dekade.
Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh produsen kendaraan, tetapi juga produsen suku cadang mobil. Pesanan suku cadang telah turun sebesar 40 persen sepanjang tahun ini seiring dengan pengurangan produksi mobil oleh pabrikan.
Honda, produsen mobil terbesar kedua di Jepang, mengumumkan akan menghentikan produksi kendaraan di pabriknya di provinsi Ayutthaya pada tahun 2025 dan mengkonsolidasikan operasi di pabriknya di provinsi Prachinburi. Langkah ini merupakan bagian dari rencana pengurangan produksi tahunan di Thailand menjadi 120.000 unit per tahun, turun dari 270.000 unit.
Langkah serupa dilakukan Subaru yang mengumumkan akan menghentikan operasi perakitan mobil di Thailand pada akhir tahun ini. Suzuki pun demikian, padahal dalam beberapa tahun lalu sempat menjadi salah satu kontributor lima terbesar pada penjualan otomotif di sana.
Dampak kebijakan subsidi mobil listrik dari China ini memberikan pelajaran berharga bagi Thailand. Pembentukan ekosistem mobil listrik nasional seharusnya dilakukan dengan mempertimbangkan kebijakan yang tidak hanya menguntungkan produsen kendaraan listrik asing, tetapi juga industri otomotif lokal. Thailand perlu mengevaluasi kembali kebijakan subsidi untuk memastikan keberlangsungan industri otomotif nasional dan menjaga keseimbangan antara produsen kendaraan listrik asing dengan produsen lokal.
Aksi yang diambil oleh Thailand untuk menyeimbangkan kembali pasar otomotifnya bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain yang tengah merintis industri mobil listrik. Dengan langkah yang tepat, Thailand bisa kembali menjaga industri otomotifnya dan juga mendukung perkembangan industri kendaraan listrik secara nasional. Di sisi lain, produsen kendaraan listrik asing juga harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan subsidi terhadap industri otomotif lokal di negara yang mereka tuju. Dengan demikian, kebijakan subsidi dapat memberikan manfaat yang seimbang dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.