Memperkuat Fondasi Internal dengan Tim PSIAP
Di tengah upaya penguatan keamanan siber, pemerintah menunjukkan kepercayaan kuat pada sumber daya manusia (SDM) internal. Keputusan strategis diambil untuk memaksimalkan potensi yang sudah ada di dalam negeri. Alih-alih membentuk tim baru yang memerlukan waktu adaptasi panjang, pemerintah memilih strategi penguatan efisien dan berkelanjutan. Mereka fokus memperkuat Tim Pelaksana Pembaruan Sistem Perpajakan (PSIAP) yang sudah ada. Pendekatan ini dinilai mampu memaksimalkan potensi negara tanpa memulai dari nol.
Menteri Purbaya Yudhi Sadewa sangat yakin bahwa SDM dalam negeri memiliki kapabilitas mumpuni mengembangkan sistem perpajakan canggih. Beliau menegaskan kemampuan tersebut akan terwujud optimal jika mereka mendapatkan bimbingan dan kesempatan tepat. Oleh karena itu, pemerintah tidak akan membentuk tim baru. Sebaliknya, fokus utama adalah mengoptimalkan dan memperkuat tim PSIAP. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kemandirian teknologi sistem perpajakan Indonesia.
Tantangan Kontrak Asing dan Target Penyelesaian Coretax
Meskipun progres keamanan internal sistem Coretax sangat positif, implementasi penuh sistem masih menghadapi kendala. Kendala utama yang menjadi sorotan adalah ikatan kontrak terjalin dengan vendor asing. Kontrak ini, khususnya dengan LG CNS-Qualysoft Consortium, telah menjadi faktor penghambat perbaikan sistem menyeluruh. Situasi ini menunjukkan kompleksitas dan tantangan mengelola proyek teknologi berskala besar dengan pihak eksternal.
Padahal, aspek keamanan dan infrastruktur Coretax idealnya sudah rampung pada Januari. Namun, adanya keterikatan kontrak dengan pihak ketiga ini memperlambat proses signifikan dari jadwal. Pemerintah menargetkan bahwa seluruh masalah dan perbaikan sistem Coretax akan selesai pada Januari atau Februari 2026. Target penyelesaian ini akan terealisasi setelah kontrak dialihkan sepenuhnya kepada Pemerintah Indonesia. Proses pengalihan dijadwalkan selesai pada Desember 2025, membuka jalan kendali penuh atas sistem.