“Pekerjaan rumah kita masih banyak,” tegasnya. Rhenald menyebut sejumlah tantangan yang harus dibenahi di dalam negeri, seperti korupsi, premanisme, aturan perdagangan yang berbelit, diskriminasi tarif, hingga penegakan hukum yang lemah. Ia juga menyoroti keberadaan mafia ekonomi dan politisasi berlebihan yang menjadi penghambat kemajuan.
Efisiensi dan Agility Jadi Pembeda
Salah satu kekuatan China adalah efisiensi dalam segala lini. Pemerintah dan perusahaan mereka tidak menghamburkan sumber daya, termasuk saat melakukan kunjungan luar negeri. "Mereka ramping, cepat, dan gesit. Ini yang disebut agility dalam manajemen," jelas Rhenald.
Penutup: Belajar dari Strategi China
Kisah keberanian China dalam menghadapi tarif AS bisa menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia. Keberhasilan itu bukan hasil instan, melainkan buah dari kerja panjang, konsisten, dan terstruktur. Indonesia masih memiliki peluang besar untuk maju, asalkan mampu menyelesaikan persoalan internal dan membangun kekuatan ekonomi yang berdaya saing global.