McDonald's juga merasakan dampak serupa di "Pasar Berlisensi Pembangunan Internasional" dengan penjualan yang menurun di beberapa negara berkembang. Meskipun terjadi peningkatan penjualan di negara-negara seperti Jepang, Amerika Latin, dan Eropa, namun dampak konflik di Timur Tengah jauh lebih besar.
Meskipun beberapa waralaba McDonald's di Kuwait dan Qatar memberikan bantuan kepada Gaza dan beroperasi secara terpisah dari bisnis di Israel, namun penurunan penjualan tetap terjadi. Hal ini menjadi perhatian karena sebagian besar restoran McDonald's di Timur Tengah dioperasikan berdasarkan perjanjian waralaba, di mana induk perusahaan tidak menginvestasikan modalnya.
McDonald's mencatatkan kenaikan laba sebesar tujuh persen pada kuartal pertama menjadi US$1,9 miliar dengan peningkatan pendapatan sebesar lima persen menjadi US$6,2 miliar. Meskipun angka ini menunjukkan peningkatan, namun konflik di Timur Tengah tetap memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan perusahaan.