Tampang

Kebutuhan akan Batu Bara di Tengah Lonjakan Harga yang Tembus Rekor

6 Mei 2024 14:03 wib. 337
0 0
Kebutuhan akan Batu Bara di Tengah Lonjakan Harga yang Mencapai Rekor
Sumber foto: Unsplash

Ketika negara-negara G7 sepakat untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara demi upaya mengurangi emisi gas rumah kaca, harga batu bara justru mengalami lonjakan yang signifikan. Dari awal 2024, harga batu bara telah mencapai level tertinggi yang pernah tercatat sepanjang sejarah. Bahkan, dalam tiga hari terakhir saja, harga batu bara telah mengalami kenaikan mencapai 9,6%. 

Kenaikan harga batu bara ini dipicu oleh proyeksi tingginya permintaan impor batu bara, terutama di kawasan Asia. Gelombang panas yang melanda sejumlah negara di Asia, terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara, turut mempengaruhi peningkatan permintaan akan batu bara. Gelombang panas yang terjadi di negara-negara seperti India, Bangladesh, Filipina, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam, telah menyebabkan lonjakan konsumsi listrik, khususnya untuk pendingin ruangan dalam menghadapi suhu yang tak terkendali.

Sebagian besar negara-negara di kawasan tersebut masih sangat bergantung pada batu bara sebagai sumber utama energi. Meskipun banyak negara-negara di dunia sedang beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, kenyataannya adalah bahwa batu bara masih menjadi salah satu sumber energi utama, terutama bagi negara-negara berkembang yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Dampak tersebut sangat nyata, di mana permintaan akan batu bara semakin meningkat secara signifikan. Tidak hanya itu, kenaikan harga batu bara juga membawa dampak yang cukup besar bagi sektor industri yang bergantung pada energi ini, seperti sektor manufaktur, industri kimia, dan sektor-sektor lain yang membutuhkan energi dalam jumlah besar.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.