Belum selesai, Jepang juga harus memperhatikan penurunan mata uang yen yang berlebihan, karena hal ini dapat berdampak terhadap perekonomiannya. Data menunjukkan bahwa ekonomi Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,5% secara kuartalan dan 2% secara tahunan pada kuartal I 2024. Dalam konteks ini, Perdana Menteri Fumio Kishida bahkan menyatakan bahwa normalisasi kebijakan moneter bank sentral Jepang akan mendukung transisi Jepang menuju pertumbuhan perekonomian.
Di sisi lain, kebijakan moneter bank sentral Cina juga mendapat perhatian. Langkah pemangkasan suku bunga yang dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi melemahnya perekonomian Cina mendapat respons di pasar. Maka, Pilarmas Sekuritas menyatakan hasil risetnya berdasarkan pernyataan ini.
Sementara itu, di tengah kondisi IHSG dan ekonomi global tersebut, sejumlah saham mencatatkan penurunan tertinggi (top loser) dan kenaikan tertinggi (top gainers) pada hari tersebut. Saham-saham top losers di antaranya adalah PT MNC Land Tbk (KPIG), PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Samudera Indonesia Tdk (SMDR). Sementara itu, saham-saham top gainers mencakup PT Infra Golflink Resorts Tbk (GOLF), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Amman Mineral International Tbk (AMMN).