Tampang.com | Dalam sebulan terakhir, harga beras dan cabai terus merangkak naik di pasar tradisional. Ironisnya, di saat konsumen mengeluh mahal, para petani justru mengaku rugi. Fenomena ini makin menegaskan bahwa ada yang salah dalam sistem tata niaga pangan kita.
Distribusi Panjang, Petani Dapat Sisa
Menurut data Kementerian Pertanian dan Ombudsman RI, harga gabah di tingkat petani tak mengalami peningkatan signifikan, meski harga beras eceran melambung. Salah satu penyebabnya adalah rantai distribusi yang terlalu panjang: dari petani ke tengkulak, lalu ke penggilingan, distributor, hingga pengecer.
"Petani cuma dapat Rp4.500 per kg, padahal harga jual di pasar bisa Rp13.000," ungkap Darsono, petani padi di Sragen.