Menurut Fyqieh, lonjakan harga Bitcoin ini tidak hanya didorong oleh faktor teknikal saja, tetapi juga oleh faktor makroekonomi yang mendukung stabilitas kebijakan moneter dan geopolitik yang kondusif. Jika ketegangan perdagangan terus mereda dan arus masuk ETF Bitcoin tetap positif, Bitcoin berpotensi menuju level 105.000 hingga 108.000 dollar AS dalam waktu dekat.
Tantangan dan Perhatian Terhadap Faktor Ekonomi AS
Namun, meskipun momentum pasar saat ini cukup kuat, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat. Salah satunya adalah data ekonomi utama AS, seperti data anggaran AS yang akan rilis pada 12 Mei dan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada 13 Mei. Data ini akan memberikan petunjuk apakah Bitcoin dapat bertahan di atas level psikologis tersebut.
Selain itu, risiko geopolitik yang terkait dengan hubungan AS-China serta arah kebijakan The Fed akan menjadi faktor penentu bagi pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek.
Potensi Dampak Regulasi dan Arus Dana Institusional
Fyqieh juga menyoroti adanya potensi dampak dari legislasi baru di AS. Jika Undang-Undang Bitcoin yang diajukan oleh Senator Cynthia Lummis disahkan dan pemerintah AS mulai mengakumulasi satu juta BTC dalam lima tahun ke depan, maka pasokan Bitcoin akan semakin terbatas, yang bisa mempercepat kenaikan harga Bitcoin ke level yang lebih tinggi.