Menurut Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, berbagai upaya yang akan dilakukan di antaranya, komoditas beras dilakukan pengecekan ketersediaan beras Bulog ke Gudang Bulog.
"Memastikan cadangan pangan pemerintah daerah, mendorong Bulog untuk melakukan distribusi beras SPHP melalui ritel dan toko modern, melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM)," ujar Bambang.
Terjadi penurunan yaitu beras medium, beras premium, cabe rawit merah, cebe merah tanjung.
Saat ini, harag beras medium turun dari Rp15.500 menjadi Rp15.000, di atas HET sebesar 37,6 persen.
Bambang menuturkan harga beras cenderung tinggi dikarenakan produksi beras terbilang rendah.
"Hal itu disebabkan masih musim tanam, sehingga produksi beras cenderung lebih rendah," ujar Bambang.
"Sementara beras premium turun dari Rp17.250 menjadi Rp17.000 dari HET sebesar 22,3 persen," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian Kota Bandung, Tubagus Agus Mulyadi mengungkapkan untuk meredam kenaikan harga beras di tingkat konsumen Pemkot Bandung bekerja sama dengan Bulog dan stakeholder telah dan akan melakukan operasi pasar murah beras medium sebanyak 30 kali yang tersebar di kecamatan di Kota Bandung dan juga gerakan pangan murah sabanyak 39 kali.
"Mudah - mudahan dengan ada kegiatan itu dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat dalam memenuhi kebutuhan," katanya.