"Kemarin kan keputusannya, memang sebagai engine daripada pertumbuhan untuk turis ke depan, haji, dan umrah. Ya memang Bapak Presiden menginginkan kita punya domestik yang kuat dan perusahaan internasional yang carry flight yang kuat juga," ujarnya.
Menteri BUMN menjelaskan bahwa Danantara memiliki dua holding, yakni investasi dan operasional. Keduanya bekerja secara proporsional, termasuk dalam memberikan modal kepada perusahaan BUMN. "Kan proporsional, ada yang untuk operasional, ada yang untuk investasi. Itu nanti prosesnya sama," imbuh Erick.
Proses Restrukturisasi BUMN oleh Danantara
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria mengungkapkan saat ini Holding Operasional Danantara tengah melakukan proses restrukturisasi pengelolaan BUMN melalui empat tahap, dimulai dari business fundamental review.