Di sisi domestik, nilai tukar rupiah yang relatif stabil membuat harga emas Antam tetap kompetitif. Permintaan emas fisik, terutama batangan dan koin, terus meningkat menjelang musim perayaan, termasuk pernikahan dan hari besar keagamaan. “Momentum ini membuat investor ritel dan pedagang perhiasan lebih aktif di pasar,” tambah Dwi Santoso.
Investor pun merespons prediksi kenaikan ini dengan antusias. Banyak yang memanfaatkan peluang untuk membeli emas batangan Antam dalam ukuran kecil, mulai dari 1 gram hingga 10 gram, karena mudah dijual kembali dan memiliki likuiditas tinggi. Strategi pembelian bertahap atau dollar cost averaging juga disarankan untuk mengurangi risiko volatilitas harga harian.
Kenaikan harga emas ini juga berdampak pada pedagang perhiasan. Harga perhiasan biasanya mengikuti tren emas batangan, meski penyesuaiannya lebih lambat. Pedagang memanfaatkan momen ini untuk menyusun strategi promosi dan penjualan agar tetap menarik bagi konsumen.
Secara keseluruhan, prediksi harga emas Antam menembus Rp 2,39 juta per gram menunjukkan tren positif bagi pasar logam mulia. Emas tetap menjadi instrumen investasi aman, lindung nilai inflasi, dan pilihan utama bagi investor yang ingin diversifikasi portofolio di tengah ketidakpastian ekonomi global.