Tak hanya Jerman, beberapa negara lain juga mencatat penurunan ekonomi. Latvia, Swedia, dan Hungaria adalah tiga negara lain yang mengalami kontraksi pada kuartal tersebut. Namun di sisi lain, Irlandia mencatat pertumbuhan terbesar sebesar 1,2%, menunjukkan ketahanan ekonominya yang cukup baik di tengah ketidakpastian.
Prancis, sebagai ekonomi terbesar kedua di zona Euro, mencatat pertumbuhan PDB sebesar 0,3% selama periode yang sama. Meskipun tidak sebesar Irlandia, pertumbuhan ini tetap memberikan indikasi positif bagi ekonomi zona Euro secara keseluruhan.
Kondisi ini memberikan gambaran bahwa perbedaan kondisi ekonomi antar negara di zona Euro masih cukup signifikan. Sehingga, stabilitas ekonomi zona Euro perlu terus dijaga agar pemulihan ekonomi dapat berlangsung secara merata di seluruh negara-negara anggotanya.
Perang Rusia-Ukraina yang kian memanas juga dapat berpotensi memberikan dampak negatif terhadap ekonomi zona Euro, terutama jika ketegangan tersebut berlanjut. Oleh karena itu, upaya-upaya diplomasi harus terus dilakukan guna mencegah eskalasi konflik yang dapat merugikan perekonomian global.