Investor Mengubah Pendekatan: Fokus pada Jangka Panjang
Dalam menghadapi ketidakpastian ini, beberapa investor yang mendanai startup teknologi skala kecil dan menengah mulai merubah pendekatan mereka. Beberapa investor memutuskan untuk memperpanjang siklus investasi dan menahan dana mereka untuk sementara waktu. Ada juga yang berencana untuk menjual saham mereka ke perusahaan swasta atau manajer aset, alih-alih mempertahankannya dalam portofolio mereka.
Chip Hazard, General Partner di Flybridge Capital, mengirimkan pesan kepada lebih dari 400 pendiri startup untuk mengingatkan mereka tentang situasi pasar yang kacau. Ia mengingatkan bahwa akses ke pendanaan akan menjadi semakin sulit, dan para pendiri startup harus berhati-hati dalam menggunakan modal mereka. Dalam pesannya, Hazard menekankan pentingnya para pendiri untuk menilai risiko dan peluang yang mungkin timbul akibat kebijakan tarif ini, serta mempercepat proses penggalangan dana jika memungkinkan.
IPO Terhambat: Ketidakpastian Menunda Rencana Banyak Startup
Sebelum masa pemerintahan Trump, banyak investor berharap bahwa pasar IPO (Initial Public Offering) teknologi akan pulih setelah kemerosotan pada tahun 2022. Namun, perang dagang dan kebijakan tarif yang tidak pasti telah menambah ketidakpastian di pasar modal. Banyak startup yang sebelumnya berencana untuk melantai di bursa saham terpaksa menunda rencana mereka. Perusahaan seperti Chime, StubHub, dan Klarna memutuskan untuk menunda IPO mereka karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perang dagang ini.
Namun, beberapa startup, seperti CoreWeave, tetap melanjutkan IPO mereka, meskipun dalam jumlah yang terbatas. Meskipun ada harapan bahwa pasar IPO akan pulih, para analis dari KPMG memperingatkan bahwa ketidakpastian pasar akan mendorong banyak startup untuk mencari cara alternatif untuk mendapatkan pendanaan, selain melalui IPO.
Pasar Sekunder Meningkat: Penjualan Saham Melalui Investasi Swasta
Sebagai respons terhadap ketidakpastian ini, banyak investor kini berfokus pada pasar sekunder, di mana saham startup dapat dijual sebelum mereka mencapai IPO. Charles Hudson, Managing Partner di Precursor, sebuah firma modal ventura yang berfokus pada startup tahap awal, mengatakan bahwa pasar sekunder kemungkinan akan menjadi sumber likuiditas utama bagi investor dalam lima tahun ke depan. Pasar sekunder ini memberikan peluang bagi investor untuk menjual saham mereka sebelum startup benar-benar melantai di bursa saham.