Tidak hanya itu, adanya dukungan dari Dana Moneter Internasional yang menambahkan yuan ke keranjang mata uang cadangan turut memberikan dorongan besar dalam memperluas penggunaan yuan secara global. Data dari SWIFT menunjukkan bahwa yuan telah menjadi mata uang keempat yang paling aktif untuk pembayaran global berdasarkan nilai pada Mei, mencakup hampir 4,5% dari transaksi tersebut.
Namun, Fred Hu, pendiri, ketua, dan CEO Primavera Capital, mengungkapkan bahwa internasionalisasi yuan mungkin akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, meskipun adanya peningkatan jumlah pernyataan dari Beijing. Hu menekankan bahwa China, meskipun sebagai negara perdagangan terbesar dan memiliki pusat keuangan yang besar, masih memiliki keterbatasan dalam internasionalisasi renminbi.
Dolar AS, selama ini menjadi mata uang yang paling banyak digunakan untuk perdagangan internasional dan transaksi keuangan, masih mendominasi pada sebagian besar transaksi global. Pasar valuta asing, tempat mata uang diperdagangkan, juga masih sangat dipengaruhi oleh dolar AS. Dolar AS juga menjadi pilihan utama untuk investasi selama krisis ekonomi besar, sebagai mata uang "safe haven".