Pencapaian laba bersih BBRI yang positif ini didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh double digit. Hingga akhir Maret 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun, tumbuh 10,89 persen secara year on year. Dan sebesar 83,25 persen diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Dampak dari penyaluran kredit yang tumbuh double digit ini juga terasa pada aset perseroan, di mana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun, tumbuh 9,11 persen year on year. Dari segmen pinjaman BRI, seluruhnya tumbuh positif, dengan segmen mikro tumbuh 10,51 persen, segmen konsumer 11,62 persen, segmen kecil dan menengah 8,06 persen dan segmen korporasi 15,10 persen. Ini membuktikan bahwa pertumbuhan kredit BRI di tengah kondisi suku bunga yang tinggi tetap kokoh.
Selain itu, dari sisi keuangan, BRI juga mampu menjaga likuiditas dengan baik. Hingga akhir kuartal I-2024, Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank tercatat sebesar 83,28 persen. Dan dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,97 persen.