Perkembangan ini memiliki dampak signifikan di tengah transformasi digital yang sedang terjadi di Indonesia. Rupiah digital dapat menjadi pendorong utama bagi keuangan digital secara keseluruhan di Indonesia. Selain itu, hal ini juga akan membuka peluang baru bagi inovasi dan transformasi bisnis di berbagai sektor ekonomi.
Presiden Joko Widodo dan sejumlah Kabinet Menteri Indonesia Maju memberikan dukungan dalam upaya percepatan digitalisasi sistem pembayaran nasional dengan menabuh Gonrang sipitupitu sebagai simbolis Upacara Pembukaan FEKDI x KKI 2024. Dukungan dari pemerintah ini memberikan keyakinan bahwa implementasi blueprint tersebut akan diperkuat dengan regulasi yang mendukung dan kerjasama lintas sektor yang terintegrasi.
Dengan adanya blueprint ini, pelaku usaha terkait pembayaran baik e-commerce, finansial teknologi, maupun perbankan akan memiliki panduan yang jelas dalam mengatur strategi bisnis mereka. Selain itu, konsumen juga akan diuntungkan dengan inovasi-inovasi baru yang mungkin akan muncul seiring dengan pengembangan rupiah digital. Integrasi ekonomi keuangan digital nasional juga menjadi prioritas untuk menyediakan layanan keuangan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Namun demikian, dalam menghadapi transformasi ini yang akan semakin memperkuat ekonomi digital Indonesia, perlu ketegasan dalam keamanan data dan transaksi keuangan. Perlindungan konsumen dan penggunaan teknologi yang berkualitas akan menjadi kunci dalam mewujudkan sistem pembayaran yang aman dan andal.