Bank Indonesia (BI) juga menilai, faktor fundamental ekonomi nasional yang tetap terjaga menjadi salah satu alasan utama arus modal asing tetap mengalir ke Indonesia. Beberapa indikator seperti inflasi yang terkendali, cadangan devisa yang kuat, serta pertumbuhan ekonomi yang solid di kuartal pertama 2025 memberikan sentimen positif di mata investor.
Sejalan dengan itu, BI terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi ganda di pasar spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Hal ini bertujuan untuk menjaga volatilitas nilai tukar agar tetap terkendali dan mendukung perekonomian nasional.
Sementara itu, tekanan global seperti ketidakpastian arah kebijakan suku bunga bank sentral AS (The Fed) dan gejolak geopolitik di beberapa kawasan dunia masih menjadi faktor eksternal yang perlu diantisipasi ke depan.
Ramdan juga menekankan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.