Tampang.com | Kelangkaan BBM subsidi jenis solar dan pertalite kembali terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Truk logistik mengular di SPBU, nelayan tak bisa melaut, dan petani kesulitan menjalankan alat pertanian. Sementara itu, laporan mengenai penyalahgunaan dan penimbunan BBM terus mencuat.
Kelangkaan Terjadi Hampir Merata
Di Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi, antrean kendaraan untuk mendapatkan BBM subsidi bisa mencapai ratusan meter. Sejumlah pengemudi mengaku harus menunggu lebih dari lima jam hanya untuk mendapatkan solar subsidi.
“Setiap bulan antre makin parah. Kami sopir kecil rugi waktu dan penghasilan,” ujar Rahmat, sopir truk asal Palembang.
Distribusi Tidak Transparan, Pengawasan Lemah
Pakar energi menilai bahwa sistem distribusi BBM subsidi masih sangat rentan disalahgunakan. Tidak adanya sistem monitoring real-time serta lemahnya pengawasan di lapangan membuat BBM subsidi bocor ke industri atau dijual kembali dengan harga lebih tinggi.