Upaya Milei dalam melakukan reformasi ekonomi ternyata juga memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari masyarakat Argentina. Penghapusan subsidi bahan bakar dan transportasi, pengurangan lapangan pekerjaan publik, serta penangguhan kontrak-kontrak pekerjaan umum membawa dampak langsung terhadap daya beli masyarakat Argentina.
Selain itu, permasalahan ekonomi di Argentina juga terbukti sudah berlangsung cukup lama, dengan defisit fiskal yang menjadi masalah kronis dalam perekonomian negara tersebut. Tingkat inflasi yang tinggi juga menjadi kendala serius, di mana inflasi rata-rata Argentina dari tahun 1944 hingga 2023 mencapai angka 190%. Tak hanya itu, Argentina juga telah gagal membayar utang negara sebanyak sembilan kali, dengan tiga di antaranya terjadi dalam dua dekade terakhir. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya persoalan ekonomi yang dihadapi Argentina dalam beberapa dekade terakhir.
Dalam dekade terakhir, nilai pendapatan per kapita Argentina juga mengalami penurunan sebesar 10,4%, yang menunjukkan situasi yang semakin memprihatinkan di tengah berbagai usaha keras yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi ekonomi negara.
Salah satu dampak dari situasi ekonomi yang sulit adalah tingkat suku bunga yang sangat tinggi di pasar kredit internasional. Hal ini disebabkan oleh sejarah default serta restrukturisasi negara yang menyebabkan kurangnya kepercayaan dari para investor terhadap Argentina. Oleh karena itu, negara ini terus berjuang untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang wajar serta untuk mengelola utang negara yang sudah membengkak.
Meskipun begitu, dalam beberapa bulan terakhir, terlihat adanya beberapa tanda positif. Data resmi menunjukkan bahwa inflasi bulanan Argentina turun menjadi 4,2% pada Mei 2024, yang merupakan pencapaian terendah dalam dua tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa upaya penghematan dan langkah-langkah reformasi ekonomi yang diambil oleh pemerintah mulai menunjukkan hasil yang positif.