Tampang.com | Pimpinan kelompok Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani mengatakan bahwa otoritas baru Suriah meminta masyarakat internasional untuk campur tangan dan membantu menghentikan serangan Israel. Wawancara ini dilakukan pada hari Sabtu, 14 Desember 2024.
Suriah telah lama menjadi medan pertempuran antara pemerintah yang dipimpin oleh Bashar al-Assad dan kelompok oposisi, yang memiliki dukungan dari berbagai pihak internasional. Konflik ini semakin memperumit dengan adanya campur tangan asing, termasuk intervensi Israel, dalam upaya untuk melindungi kepentingan mereka di wilayah tersebut.
Pernyataan dari Abu Mohammed al-Julani, yang juga dikenal sebagai Abu Maria al-Qahtani, menyoroti eskalasi ketegangan antara Suriah dan Israel. Ia mengatakan bahwa Suriah membutuhkan dukungan dunia untuk melawan agresi Israel yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Menurut al-Julani, serangan Israel telah menimbulkan dampak besar bagi rakyat Suriah, termasuk kerusakan infrastruktur dan korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya.
Kelompok pemberontak yang dipimpin oleh HTS melancarkan serangan terhadap pasukan Suriah pada bulan November, merebut kota-kota besar dan maju menuju Damaskus. Setelah runtuhnya militer Suriah, Mantan Presiden Bashar Assad melarikan diri dari negara tersebut dan diberikan suaka di Rusia.
Menanggapi permintaan bantuan dari Suriah, masyarakat internasional diharapkan untuk mempertimbangkan serius situasi yang tengah terjadi di wilayah tersebut. Upaya untuk mencari solusi damai dan menghentikan eskalasi konflik harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak terkait. Seiring dengan itu, pemerintah dan lembaga internasional seperti PBB diharapkan dapat memainkan peran penting dalam memfasilitasi dialog antara Suriah dan Israel guna mencapai penyelesaian yang adil dan berkelanjutan.