Namun, sebagai dampak dari fenomena ini, dapat juga terlihat dari sudut pandang positif. Hilangnya salju di puncak Gunung Fuji akibat panas yang tidak biasa ini, memberikan kesempatan bagi para peneliti untuk memahami lebih dalam tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap gunung yang dianggap suci ini.
Kondisi ini juga menjadi perhatian bagi para pejabat dan warga setempat. Fenomena ini menambah daftar panjang pertanda perubahan iklim yang semakin nyata. Edukasi dan upaya konservasi alam dapat menjadi langkah preventif dan penanggulangan untuk melindungi kelestarian alam sekitar, termasuk Gunung Fuji. Kesadaran akan perubahan iklim tentu harus diiringi dengan upaya nyata dalam melestarikan dan menjaga kelestarian alam.
Dalam konteks sejarah, fenomena ini menjadi catatan menarik. Selama 130 tahun terakhir, Gunung Fuji selalu bertabur salju setiap bulan Oktober. Namun, kali ini merupakan pertama kalinya puncak gunung tersebut tidak bersalju selama periode yang begitu lama. Hal ini memperkuat observasi ilmiah dan fakta bahwa perubahan iklim telah memberikan dampak yang signifikan terhadap fenomena alam di seluruh dunia, termasuk di Jepang.