Tampang

Seni Ukir Asmat Papua: Jiwa Nenek Moyang yang Terukir di Kayu

24 Mei 2025 08:21 wib. 16
0 0
seni ukir asmat papua
Sumber foto: pinterest

Ukiran Asmat dikenal dengan motif-motifnya yang unik, kompleks, dan penuh simbolisme. Setiap garis dan bentuk memiliki makna spesifik, seringkali menceritakan silsilah keluarga, peristiwa penting, atau kisah mitologis:

Pola Figur Manusia: Banyak ukiran Asmat menggambarkan sosok manusia, seringkali dalam posisi yang merefleksikan gerakan tari atau ekspresi emosi. Figur-figur ini diyakini mewakili roh leluhur yang belum "tenang" dan membutuhkan ritual untuk mencapai alam baka.
Motif Hewan: Hewan-hewan seperti burung (terutama burung hornbill atau rangkong, yang melambangkan kebesaran dan kekuatan), buaya (simbol keberanian), atau kura-kura juga sering muncul, masing-masing dengan makna spiritualnya sendiri.
Pola Geometris dan Abstrak: Selain figuratif, ukiran juga menggunakan pola geometris yang rumit, yang seringkali merupakan abstraksi dari bentuk tubuh manusia, hewan, atau elemen alam.
Kepala Busur dan Perisai: Ukiran juga dapat ditemukan pada benda-benda ritual dan perang, seperti perisai perang (jemes) dan tiang roh (bisj pole). Perisai sering dihiasi dengan wajah-wajah leluhur untuk memberikan perlindungan dalam pertempuran.

Benda-benda Ukiran dan Fungsinya

Berbagai jenis benda diukir oleh Suku Asmat, masing-masing dengan fungsi dan signifikansi spiritualnya:

Bisj Pole (Bisj Mbu): Ini adalah salah satu karya ukir Asmat yang paling ikonik dan monumental. Tiang-tiang raksasa ini diukir dari sebatang pohon yang terbalik, dengan akar yang menjadi puncak. Tiang Bisj didirikan dalam upacara-upacara penting untuk menghormati leluhur yang meninggal dunia dan untuk membalas dendam atas kematian mereka. Setiap figur pada tiang mewakili individu tertentu.
Patung Leluhur (Korwar): Patung-patung yang lebih kecil ini dibuat untuk mengenang dan berkomunikasi dengan roh leluhur, seringkali disimpan di rumah-rumah atau tempat sakral.
Perisai (Jemes): Seperti yang disebutkan, perisai perang diukir dengan motif pelindung dan wajah leluhur.
Kano: Perahu kano juga diukir dengan detail rumit, karena kano adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari Suku Asmat untuk berburu dan bepergian di rawa-rawa.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Harga Pangan Pokok Turun Saat Juli Tiba
0 Suka, 0 Komentar, 11 Jul 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?