Sementara itu, di kota besar, Nindy, seorang eksekutif muda yang bekerja sebagai manajer pemasaran di perusahaan ternama, menemukan kesenangan dalam menulis cerita pendek. Meskipun ia dikejar deadline dan harus menangani berbagai rapat bisnis, Nindy selalu mencari waktu untuk menyalurkan bakat menulisnya. Sastra memberikan ruang bagi Nindy untuk menuangkan ekspresi dan emosi yang sulit ia ungkapkan dalam aktivitas sehari-hari. Bagi Nindy, sastra menjadi katalisator bagi keseimbangan hidupnya.
Tidak hanya itu, bahkan para pejabat negara dan komisaris pun tak jarang memiliki kegemaran pada sastra. Abdullah, seorang komisaris di sebuah perusahaan besar, senang membaca karya sastra klasik pada waktu senggangnya. Bagi Abdullah, sastra bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sumber pengetahuan yang mendalam. Sastra memberikan pandangan baru bagi Abdullah dalam melihat dunia dan memperdalam pemahamannya terhadap beragam nilai dan budaya.