Dampak dari kejadian ini juga memunculkan pertanyaan akan kualitas pengelolaan sampah antariksa yang dilakukan oleh berbagai negara pemilik satelit dan wahana antariksa. Kehadiran sampah-sampah antariksa yang tak terkendali di ruang angkasa telah menjadi kekhawatiran global selama beberapa tahun terakhir. Lebih dari 500.000 potongan sampah antariksa mengorbit di sekitar Bumi, meningkatkan risiko tabrakan dengan satelit atau wahana antariksa aktif.
Pemerintah China telah dihubungi terkait penemuan ini namun belum memberikan tanggapan resmi terkait kejadian tersebut. Sampai saat ini, belum ada informasi pasti mengenai jenis atau asal sampah antariksa yang ditemukan di dekat Pulau Sumba. Namun, peneliti terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut terkait benda-benda yang ditemukan.
Kejadian ini juga menjadi peringatan akan urgensi untuk meningkatkan sistem pemantauan dan manajemen sampah antariksa secara global. Diperlukan kerjasama internasional yang kuat untuk mengurangi risiko dari sampah-sampah antariksa yang mengorbit di sekitar Bumi. Bukan hanya masalah teknis, namun juga menjadi isu keamanan dan lingkungan yang perlu mendapat perhatian serius dari berbagai negara.