Moskow telah berjanji akan memberikan respons tepat dan nyata jika Ukraina menggunakan rudal jarak jauh canggih pasokan Amerika Serikat (AS), termasuk ATACMS, untuk menyerang wilayah Rusia.
Tensi antara Rusia dan Ukraina telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah aneksasi Crimea oleh Rusia pada tahun 2014. Konflik di wilayah Donbas juga terus berlanjut meskipun gencatan senjata yang diumumkan pada 2020. Baru-baru ini, kekhawatiran kembali muncul setelah Ukraina mendapatkan pasokan rudal jarak jauh canggih dari AS.
Ukraina telah menerima ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) AS dengan jangkauan 300 km (190 mil), yang merupakan bagian dari program bantuan militer AS kepada Ukraina. Meskipun AS menyatakan bahwa bantuan ini bertujuan untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari ancaman yang datang dari pihak Rusia, Moskow merespon dengan keras terhadap langkah ini.
Dalam sebuah pernyataan yang dibuat oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, disebutkan bahwa Rusia menganggap pengiriman senjata oleh AS ke Ukraina sebagai langkah yang dapat mengancam keamanan nasional Rusia. Moskow menekankan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika Ukraina menggunakan senjata-senjata tersebut untuk menyerang wilayah Rusia.