Dalam video yang beredar, tampak jelas bahwa ketegangan antara kedua pria tersebut semakin memuncak. Pria yang berada di belakang pengunggah video terlihat marah dan memukul ponsel yang digunakan untuk merekam. Meski tidak ada korban fisik yang terlihat dalam video, insiden tersebut jelas menunjukkan adanya kekerasan verbal dan fisik yang terjadi di dalam KRL.
Kejadian tersebut mendapat respons cepat dari pihak KAI Commuter yang memastikan akan mengusut tuntas insiden ini. "Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut, dan kami akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menangani masalah ini secara serius," ujar Leza Arlan.
Unggahan video tersebut langsung menjadi viral di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan perilaku kekerasan yang terjadi di dalam KRL, yang seharusnya menjadi sarana transportasi umum yang aman dan nyaman bagi semua penumpang. Beberapa warganet bahkan menyarankan agar pihak KAI Commuter memperketat pengawasan di dalam kereta dan stasiun untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
“Sangat disayangkan hal seperti ini terjadi. Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih sabar dan menghormati sesama penumpang,” tulis salah satu komentar yang muncul di media sosial.