Meskipun matahari memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada Bumi, saat menjadi bintang katai putih, ukurannya hampir sama dengan planet kita. Keadaan materi yang sangat padat yang disebut materi yang mengalami degenerasi elektron akan mendominasi bagi bintang jenis ini.
Selain itu, inti matahari akan terutama terdiri dari karbon dan oksigen yang merupakan hasil dari proses pembakaran helium. Lapisan luar akan terdiri dari helium dan hidrogen yang tidak terbakar, meskipun beberapa bintang katai putih mungkin tidak memiliki lapisan hidrogen luar.
Namun, bagaimana dengan dampaknya terhadap Bumi? Pada saat matahari mencapai fase raksasa merah, yang akan terjadi dalam kurun waktu 5 miliar tahun ke depan, diperkirakan ukuran matahari akan membesar lebih dari 200 kali lipat dari ukuran semula.
Hal ini akan memaksa matahari untuk menelan Bumi, menyebabkan hilangnya planet kita di tengah perubahan fase matahari. Sehingga, secara teoritis diperkirakan bahwa Bumi akan tenggelam oleh matahari saat itu. Namun, bukan hanya itu saja, seiring dengan perubahan fasa matahari, produksi energi akan meningkat secara drastis dan memaksa bintang tersebut untuk mengembang.
Pada fase selanjutnya, ketika matahari mencapai ujung AGB [cabang raksasa asimtotik], akan dimulainya pembakaran helium. Setiap pembakaran helium akan menyebabkan matahari mengalami kehilangan massa yang signifikan.