Dehidrasi adalah kondisi serius yang dapat berakibat fatal, terutama di iklim gurun yang cukup ekstrem. Dalam situasi ini, tubuh kehilangan cairan lebih cepat daripada yang dapat dipulihkan, dan tanpa intervensi medis yang tepat, risiko kematian akan semakin tinggi. Sayangnya, upaya SM dan rekan-rekannya untuk melaksanakan ibadah haji secara tidak resmi membawa konsekuensi tragis.
Kementerian Luar Negeri RI melalui KJRI Jeddah terus berkomunikasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan kepastian mengenai langkah-langkah yang harus diambil setelah wafatnya SM. Proses diplomasi ini melibatkan pengumpulan informasi yang relevan, termasuk penanganan jenazah dan koordinasi pemulangan ke Indonesia.
Mengacu pada pengalamannya, Kementerian Luar Negeri terus mengingatkan kepada seluruh WNI yang berencana melaksanakan ibadah haji untuk selalu mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Hal ini termasuk memiliki visa haji yang sesuai dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk, yang merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan setiap jemaah. Setiap tahun, ribuan jemaah haji dari Indonesia mengunjungi Makkah, dan upaya pemerintah untuk memfasilitasi pelaksanaan ibadah ini seharusnya dimaksimalkan dengan kesadaran dari para jemaah.