Hai Ibnu Saqo, bukankah kamu hafal Al-Qur’an? Ibnu Saqo menjawab, ya. Namun hafalanku semuanya hilang, kecuali hanya satu ayat yang menunjukkan kekafiranku. Saya kafir. Semua ilmunya hilang. Ketika sakaratul maut wajahnya menghadap ke timur atau matahari walupun ingin menghadap kiblat sampai-sampai 10 orang berusaha menghadapkanya ke kiblat namun tidak bisa sama sekali.
Akhirnya, ia mati dengan menghadap matahari. Bahkan, ia tidak bisa membaca syahadat saat ditalqin. Padahal waktu hidupnya menjadi seorang ulama. Namun di saat sakaratul maut tidak bisa ditalqin syahadat sama sekali dan pada akhirnya, ia mati dalam keadaan kafir. Jadi, jangan takabbur, jangan ujub.Sedangkan Ibrahim, saat mau mati didatangi banyak orang. Ia menjadi menteri keuangan. Ditanya Apa yang terjadi? Iya menjawab, ini semua karena saya tidak punya adab dengan wali. Saya ujub dan takabbur pada wali. Ia suka dengan barang-barang haram. Bahkan saya mati dengan memakan makanan haram. Ini peringatan, hati-hati makan barang haram.Sedangkan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, dengan ketawadukannya dan dengan ilmunya, semua orang mengambil ilmu dan barokah dari beliau.