Tampang

Misteri Kamper dalam Al-Quran: Mengapa Warga Arab Berbondong-bondong ke Indonesia Demi Tanaman Ini?

4 Mei 2025 15:25 wib. 30
0 0
Misteri Kamper dalam Al-Quran: Mengapa Warga Arab Berbondong-bondong ke Indonesia Demi Tanaman Ini?
Sumber foto: iStock

Indonesia dikenal sebagai negeri kaya raya dengan keanekaragaman hayati yang memukau. Namun, siapa sangka, salah satu tanaman asli Indonesia ternyata disebut dalam Al-Qur’an dan membuat banyak warga Arab rela datang jauh-jauh demi mendapatkannya. Tanaman itu adalah kamper atau kapur barus, yang keberadaannya tak hanya menarik dari sisi historis dan spiritual, tetapi juga membentuk jalur perdagangan besar di masa lampau serta menjadi salah satu pintu awal masuknya Islam ke Nusantara.

Kamper dalam Al-Qur’an: Bukan Kamper Biasa

Dalam Al-Qur’an, Surat Al-Insan ayat 5 menyebutkan, “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah kafur (kamper).” Kata kafur inilah yang menarik perhatian, karena dipercaya merujuk pada tanaman kamper alami, bukan zat sintetis yang kita kenal sekarang sebagai bahan pewangi lemari.

Kamper dalam konteks Al-Qur’an diyakini merupakan Dryobalanops aromatica, tanaman khas Asia Tenggara yang memiliki aroma tajam dan dikenal memiliki banyak khasiat kesehatan. Tanaman ini menghasilkan minyak dan senyawa alami yang bisa dikonsumsi dan digunakan sebagai obat tradisional. Sayangnya, tanaman ini tidak tumbuh di wilayah Arab, sehingga membuat para warga dan pedagang dari sana mencari sumbernya hingga ke belahan dunia lain.

Perburuan Kamper Membawa Warga Arab ke Indonesia

Perjalanan mencari tanaman ini akhirnya membawa para pedagang Arab ke tempat yang dahulu dianggap sebagai wilayah tak dikenal: Indonesia. Tepatnya, mereka menemukan kamper di Pulau Sumatera bagian barat, di sebuah kota pelabuhan kuno bernama Fansur atau kini dikenal dengan nama Barus, yang berada di provinsi Sumatera Utara.

Menurut catatan arkeolog Edward McKinnon dalam bukunya Ancient Fansur, Aceh's Atlantis, Barus menjadi pusat utama penghasil kamper yang terkenal kualitasnya. Bahkan, catatan sejarah menunjukkan bahwa sejak abad ke-1 Masehi, wilayah ini telah dikenal sebagai penghasil kamper terbaik. Sejarawan Arab seperti Ibn Al-Faqih pada tahun 902 M menyebutkan nama Fansur sebagai pusat penghasil kapur barus, cengkih, pala, hingga kayu cendana. Ibn Sa’id al-Magribi di abad ke-13 pun ikut menyebut Sumatera sebagai tanah asal kamper.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?