Sejumlah kakek nenek di komunitas-komunitas pesisir telah menyatakan kepedihan mereka atas insiden ini. Mereka mengungkapkan bahwa penyu laut telah menjadi bagian penting dari sejarah kuliner mereka dan dianggap sebagai makanan yang kaya gizi serta memiliki nilai simbolis dalam budaya mereka. Meskipun demikian, mereka juga menyadari bahwa keamanan pangan harus menjadi prioritas utama untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.
Pihak berwenang sedang berupaya keras dalam menyelidiki sumber kontaminasi pada sup penyu laut tersebut. Penemuan terkait racun yang terdapat dalam hidangan tradisional ini menjadi perhatian utama dalam upaya mencegah kasus serupa di masa depan. Selain itu, penyuluhan dan pengawasan terhadap praktik memasak serta mempersiapkan makanan tradisional juga dianggap sebagai langkah penting untuk menghindari risiko keracunan pangan.
Kementerian Kesehatan Filipina juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat terkait bahaya konsumsi makanan laut yang berpotensi terkontaminasi. Mereka mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mempersiapkan makanan tradisional, serta memanfaatkan sumber daya kelautan secara bertanggung jawab demi keberlanjutan sumber daya alam.