Keberadaan lukisan ini di Louvre tidak lepas dari sejarah yang berliku. Awalnya, 'Mona Lisa' dimiliki oleh Raja Prancis, Francis I, yang sangat mengagumi karya tersebut. Setelah beberapa perpindahan, lukisan ini resmi dipajang di Louvre pada awal abad ke-18. Sejak saat itu, 'Mona Lisa' semakin dikenal luas dan menjadi salah satu daya tarik utama bagi jutaan pengunjung yang datang ke museum tersebut setiap tahunnya.
Salah satu aspek yang membuat lukisan ini begitu terkenal adalah teknologi dan inovasi yang diterapkan oleh Leonardo da Vinci. Ia menggunakan teknik cat minyak yang sangat halus dan detil, memungkinkan rincian wajah dan latar belakang menjadi sangat realistis. Paduan antara teknik cahaya dan bayangan yang brilian juga menjadikan 'Mona Lisa' salah satu contoh sempurna dari gaya artistik dari era Renaisans.
Dari perspektif seni, lukisan ini sering mendorong dialog tentang identitas dan keindahan. Senyum Mona Lisa telah menjadi simbol yang tak lekang oleh waktu, memicu berbagai interpretasi dan teori. Beberapa seniman dan peneliti telah menghabiskan bertahun-tahun untuk menggali makna di balik ekspresi wajahnya. Apakah senyumnya menandakan kebahagiaan, keheranan, atau bahkan kesedihan? Pertanyaan-pertanyaan ini lah yang membuat 'Mona Lisa' semakin menarik bagi pencinta seni.