Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan komitmennya untuk menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan nasional, dimulai dari penguatan potensi lokal di berbagai daerah. Salah satu contohnya adalah rilisan lagu "Papa Mama Pung Pasang" yang berasal dari Ambon—kota yang sejak 2019 telah masuk dalam jejaring Kota Kreatif UNESCO di bidang musik.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menekankan bahwa Indonesia tidak perlu selalu mengandalkan pusat dalam pembangunan industri kreatif, terutama musik. Menurutnya, Ambon telah menjadi bukti bahwa kekuatan budaya dan kreativitas lokal mampu menggerakkan roda ekonomi secara signifikan.
"Industri musik Indonesia tidak harus selalu dimulai dari pusat. Ambon telah menunjukkan bahwa kreativitas daerah bisa menjadi the new engine of growth bagi ekonomi nasional," ujar Menteri Riefky dalam keterangan resmi, Sabtu (26/7).
Rilisan lagu "Papa Mama Pung Pasang" menjadi salah satu hasil dari program AKTIF (Akselerasi Kreatif) yang digagas oleh Kemenparekraf. Lagu ini ditulis oleh Gian Tomasoa dan dinyanyikan oleh Willy Sopacua bersama Kaihulu Band, memperlihatkan semangat kolaborasi dan kekayaan identitas musik lokal yang kuat. Lebih dari sekadar lagu, karya ini memuat nilai budaya, tradisi, dan cerita antar generasi yang hidup dalam wujud yang segar dan relevan.