Saat itu, olahraga renang baru dikenal oleh orang-orang putih dan keturunan bangsawan. Kolam renang Cihampelas juga sempat menjadi tempat berlatih Perkumpulan Berenang Bandung yang berdiri pada tahun 1917. Perkumpulan renang ini merupakan perkumpulan renang dari sekolah Osvia, Mulo, dan Kweekschool di Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa akses untuk belajar berenang pun hanya terbuka bagi kalangan tertentu pada masa itu.
Namun, seiring berjalannya waktu, olahraga renang semakin berkembang di Indonesia. Berbagai perkumpulan berenang tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Jawa Barat. Perserikatan Berenang Jawa Barat, Nederlands Indische Zwembond, dan Perserikatan Berenang Jawa Timur adalah beberapa organisasi renang yang berdiri pada awal abad ke-20. Kemudian, diadakan pertandingan renang antardaerah yang didukung dengan pembangunan kolam yang lebih modern. Hal ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan olahraga renang di Indonesia.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, olahraga renang justru mengalami penurunan. Namun, pada tahun 1950-an, kolam renang Cihampelas dan Centrum kembali menjadi tempat berlatih atlet-atlet renang daerah dan nasional. Pada tahun 1951, Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) dibentuk dan menjadi induk organisasi olahraga renang di Indonesia. Sejak itu, perkembangan olahraga renang di Indonesia terus maju pesat.
Sayangnya, kolam renang Cihampelas akhirnya ditutup dan dibongkar untuk dijadikan hotel setelah beberapa waktu terbengkalai. Meskipun demikian, jejak kolam renang pertama di Indonesia telah memberikan kontribusi penting dalam perkembangan olahraga renang di tanah air.