Beberapa riwayat menerangkan, Ya’juj dan Ma’juj tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Bahkan, kehebatannya mengalahkan Dajjal, si pembawa petaka dan fitnah kubra di akhir zaman menjelang kiamat.
Kemunculannya menyebabkan kekeringan dan kelaparan di mana-mana. Selain sifatnya yang perusak, Ya’juj Ma’juj juga memiliki karakter buas. Segala macam minuman dan makanan yang ditemuinya akan habis dilalapnya.
Ini yang menyebabkan kondisi manusia pada saat itu mengalami kesengsaraan yang luar biasa. Selain kelaparan dan kehausan karena kehabisan pasokan bahan makanan dan minuman, perasaan takut kalau-kalau mereka juga menjadi santapan Ya’juj dan Ma’juj selalu menghantuinya.
Kondisi mengerikan dan mengkhawatirkan ini, menyebabkan Nabi Isa AS dan kaumnya memutuskan untuk pergi ke bukit Thur untuk menghindari keganaasannya.
Meski demikian kuat dan ganasnya, namun Allah SWT tidak membiarkan hamba-hamba-Nya yang beriman menderita karena makhluk akhir zaman ini. Allah SWT mengirimkan makhluk langit untuk memusnahkannya.
Di gunung itu pun kaum muslimin lama-kelaman juga kesulitan makanan, persediaan bekal yang dibawanya habis. Untuk turun ke gunung tidak mungkin, di samping tidak ada makanan di bawah, juga khawatir akan menjadi mangsa Ya’juj Ma’juj.