Di seluruh dunia, efek dari perubahan iklim juga dapat dilihat di negara-negara seperti Mesir dan Yordania. Kota kuno Ugarit, yang terletak di pantai Suriah, merupakan contoh nyata peradaban yang hancur karena kenaikan air laut dan erosi pantai. Tanda-tanda peninggalannya, termasuk teks-teks kuno yang ditemukan oleh para arkeolog, membantu kita memahami kehidupan di kawasan tersebut sekitar 3500 tahun yang lalu.
Kota-kota tenggelam lainnya termasuk Dunwich di Inggris. Dulunya, Dunwich adalah sebuah kota pelabuhan yang makmur pada Abad Pertengahan. Namun, badai yang hebat dan perubahan iklim menyebabkan sebagian besar kota ini tenggelam ke dalam laut. Hingga kini, sisa-sisa arsitektur yang lenyap ini dapat ditemukan di dasar laut, dan penelitian arkeologi terus dilakukan untuk menggali sejarahnya.
Keberadaan kota-kota kuno yang hilang ini tidak hanya sekadar catatan masa lalu, tetapi menjadi peringatan bagi kita tentang dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Sedimentasi, kenaikan permukaan laut, dan perubahan cuaca berperan dalam menenggelamkan banyak tempat yang dulunya subur dan hidup. Arkeologi modern kini menggunakan teknologi canggih, seperti pemetaan bawah laut dan pengeboran, untuk menjelajahi dan memahami lokasi-lokasi yang tenggelam ini.