Penemuan lain yang tidak kalah menarik adalah "Perhiasan Hoxne" di Inggris pada tahun 1992. Penemuan ini dilakukan oleh seorang petani bernama Eric Lawes yang sedang menggunakan detektor logam untuk mencari palu yang hilang. Alih-alih menemukan palu, ia menemukan harta karun yang terdiri dari sekitar 15.000 koin Romawi, perhiasan emas, dan perak. Penemuan ini tidak hanya membawa perubahan finansial yang signifikan bagi Eric Lawes, tetapi juga memberikan kontribusi penting pada pemahaman tentang kehidupan dan ekonomi Romawi di Inggris. Harta karun Hoxne sekarang dipamerkan di British Museum dan dianggap sebagai salah satu penemuan terbesar dalam sejarah arkeologi Inggris.
Di Asia, penemuan "Perhiasan Kerajaan Ayutthaya" di Thailand pada tahun 1957 adalah salah satu penemuan yang paling berharga. Harta karun ini ditemukan di reruntuhan bekas ibukota Kerajaan Ayutthaya yang hancur pada abad ke-18. Perhiasan yang ditemukan termasuk mahkota, kalung, dan anting-anting yang dihiasi dengan batu permata. Penemuan ini memberikan pandangan yang kaya tentang seni dan budaya Kerajaan Ayutthaya serta memperkaya pengetahuan tentang sejarah Thailand. Harta karun ini juga meningkatkan minat dunia terhadap sejarah dan budaya Thailand.
Di Indonesia, penemuan "Harta Karun Cirebon" pada tahun 2004 adalah salah satu penemuan paling spektakuler. Harta karun ini ditemukan di kapal karam di lepas pantai Cirebon dan terdiri dari ribuan artefak, termasuk perhiasan emas dan perak, keramik, dan barang-barang lainnya. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang perdagangan maritim di Asia Tenggara pada abad ke-10 hingga ke-12. Bagi para penemunya, penemuan ini membawa perubahan besar dalam hidup mereka dengan memberikan pengakuan internasional dan kesempatan untuk berkontribusi pada pemahaman sejarah maritim Indonesia.