Tampang

Kerusuhan Pecah di sejumlah kota di Inggris, komunitas Muslim Merasa Was-Was

9 Agu 2024 19:58 wib. 267
0 0
Kerusuhan Pecah di sejumlah kota di Inggris, komunitas Muslim Merasa Was-Was
Sumber foto: Google

"Saya datang dari Suriah pada tahun 201. Kkeluarga saya dan saya menemukan tempat yang aman di sini," kata Alaa, yang sekarang mengelola toko buku berbahasa Arab di Manchester.

"Peristiwa baru-baru ini tidak menjadi pertanda baik untuk masa depan. Untuk saat ini, saya tidak ingin menjadi pusat perhatian. Saya tidak ingin merasakan penganiayaan lagi," katanya.

Abdul Hakeem melarikan diri dari perang di Somalia lebih dari 20 tahun yang lalu. Dia khawatir tentang aktivis sayap kanan yang bentrok dengan kelompok Muslim.

"Jika kedua kelompok ini bertemu, mereka dapat menciptakan kerusuhan, perang saudara. Sama seperti yang mengejar saya dari Somalia ke Manchester."

Alaa juga khawatir tentang seruan di antara komunitas Muslim untuk membela masjid, bisnis, dan rumah menggunakan kekerasan jika perlu.

“Saya tidak setuju dengan ini. Ini seharusnya terjadi dengan koordinasi bersama otoritas lokal dan pemerintah yang telah meyakinkan umat Muslim bahwa mereka aman.

“Saya pikir kita punya hak untuk membela masjid kita dan kita perlu membela hak kita atas kebebasan beragama, tetapi jika kita melakukan ini sendiri, kita memberi orang lain alasan untuk mencap kita sebagai teroris.”

Ada juga dampaknya pada generasi muda, kata Huma Khan.

“Menurut saya yang sangat sulit adalah berbicara dengan keponakan saya, mereka berusia 12, 10, dan tujuh tahun. Saya harus menjelaskan dan meyakinkan mereka bahwa apa yang terjadi di jalan-jalan Manchester tidak mewakili semua orang atau masyarakat multikultural kita yang beragam.

Saeed datang ke Inggris dari Suriah tiga tahun lalu dan telah menghabiskan waktu lama untuk bepergian keliling Eropa.

“Saya telah bepergian ke seluruh Eropa dan saya memiliki paspor Swedia. Saya sengaja datang ke negara ini Inggris karena semua agama dihormati, tanpa kecuali. Kristen, Muslim, Yahudi  semuanya hidup rukun.

“Saya benar-benar terkejut ketika mendengar tentang peristiwa rasis baru-baru ini. Saya sendiri tidak pernah menyaksikan rasisme di sini. Kami agak takut ketika pertama kali mendengar berita itu, ini tidak biasa bagi kami karena ini adalah pertama kalinya kami melihat atau mendengar ini."

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.