Tampang.com | Di Sumenep, Puluhan Karyawan BUMD PT. Sumekar, yang bergerak di bidang transportasi laut, melakukan mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap manajemen perusahaan. Aksi mogok ini dipicu oleh ketidakpuasan para karyawan yang tidak menerima gaji selama hampir dua tahun. Sejak tahun 2021 hingga April 2025, BUMD tersebut telah menunggak gaji karyawan dengan total mencapai sekitar Rp 3 miliar.
Situasi ini menjadi semakin memprihatinkan karena sebagian besar karyawan yang terlibat dalam mogok adalah pencari nafkah utama bagi keluarga mereka. Dalam aksi mogok yang dilakukan di pelabuhan, mereka menuntut agar manajemen segera menyelesaikan tunggakan gaji yang telah mengganggu kehidupan mereka sehari-hari. "Kami sudah menunggu terlalu lama. Nasib kami tak kunjung jelas," ujar salah seorang karyawan yang ikut serta dalam aksi mogok.
Mogok kerja ini menciptakan dampak signifikan terhadap layanan transportasi laut di Sumenep. Dengan adanya aksi tersebut, banyak jadwal keberangkatan kapal yang dibatalkan atau tertunda, sehingga mengganggu mobilitas masyarakat yang sangat bergantung pada layanan transportasi laut ini. Para karyawan menyampaikan bahwa mereka tidak hanya berjuang untuk hak-hak ekonomi mereka, tetapi juga untuk kelangsungan bisnis perusahaan yang merupakan salah satu penyedia jasa transportasi utama di daerah tersebut.