Kepadatan di Masjidil Haram semakin meningkat seiring dengan semakin dekatnya pelaksanaan ibadah haji 2025, yang kembali membawa jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia menuju Tanah Suci. Sejak pertengahan Mei, geliat umrah dan haji mulai terasa, terutama dengan kedatangan gelombang pertama jamaah haji Indonesia dari Madinah yang mulai menjalani umrah wajib. Ribuan jamaah memadati area thawaf dan sai sebagai bagian dari pelaksanaan umrah, yang merupakan salah satu rukun Islam dalam rangkaian ibadah haji.
Dari pagi hingga menjelang malam, Masjidil Haram tidak pernah sepi dari kunjungan jamaah. Mereka datang dengan penuh semangat untuk menjalani ibadah dan merasakan keagungan tempat suci ini. Arus jamaah yang memasuki masjid terlihat teratur, namun kepadatan mulai terlihat jelas terutama pada jam-jam tertentu seperti sebelum dan setelah salat lima waktu. Banyak dari mereka yang memilih untuk melaksanakan thawaf di sekitar Kaaba, menggenggam harapan dan doa dalam hati mereka.
Dengan bertambahnya jumlah jamaah, tantangan bagi petugas pengatur arus juga semakin kompleks. Petugas keamanan dan relawan bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap jamaah dapat melaksanakan ibadah mereka dengan aman dan nyaman. Mereka terlibat aktif dalam mengatur arus lalu lintas, memberikan arahan, serta mengingatkan jamaah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang masih diberlakukan. Para jamaah pun terlihat saling membantu dan menjaga satu sama lain, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.