Insiden tragis yang merenggut nyawa seorang asisten masinis dalam tabrakan kereta di awal April 2025 kembali menggugah perhatian publik terhadap tingkat keselamatan di perlintasan sebidang. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa keselamatan masyarakat dan awak transportasi adalah prioritas utama pemerintah.
Dalam keterangannya, Menhub Dudy mengungkapkan keprihatinannya atas terus berulangnya kecelakaan di perlintasan sebidang, terutama di titik-titik yang tidak memiliki palang pintu atau petugas penjaga. "Banyak perlintasan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat, namun tanpa standar keselamatan yang memadai. Ini yang sangat membahayakan," tegasnya, Jumat (25/4/2025).
Kecelakaan yang menewaskan asisten masinis itu terjadi di sebuah perlintasan tanpa penjagaan di kawasan Jawa Tengah. Selain korban jiwa, kecelakaan juga menyebabkan gangguan operasional kereta api dan kerugian material yang tidak sedikit. Insiden ini bukan satu-satunya—dalam tiga bulan terakhir, terjadi lebih dari 20 kecelakaan di perlintasan sebidang di seluruh Indonesia.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebutkan bahwa jumlah perlintasan sebidang di Indonesia mencapai lebih dari 4.000 titik, dan sekitar separuhnya tidak memiliki sistem pengamanan yang layak. Banyak di antaranya berada di jalan provinsi, kabupaten, hingga desa.