Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah insiden berdarah di Kashmir yang menewaskan 26 turis pada 27 April 2025. Tragedi tersebut segera memicu gelombang reaksi keras dari kedua negara, yang kini saling memberlakukan kebijakan timbal balik yang memperburuk hubungan bilateral mereka.
Pada hari yang sama, India secara resmi membatalkan seluruh visa untuk warga Pakistan. Pemerintah India menyalahkan kelompok bersenjata yang berbasis di Pakistan atas serangan tersebut. Dalam pernyataan resminya, New Delhi meminta seluruh warga Pakistan yang berada di India untuk segera meninggalkan negara itu sebelum masa berlaku visa mereka habis.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari respons tegas India terhadap apa yang mereka sebut sebagai "dukungan terselubung Pakistan terhadap terorisme lintas batas." Perdana Menteri India dalam pidatonya mengecam keras tindakan tersebut dan menegaskan bahwa India tidak akan berkompromi terhadap keamanan warganya.
Sebagai balasan, Pakistan mengambil langkah-langkah serupa yang sama kerasnya. Islamabad memutuskan untuk menutup seluruh wilayah udaranya bagi maskapai penerbangan India. Selain itu, Pakistan juga menghentikan seluruh perdagangan dengan India, termasuk yang dilakukan melalui negara ketiga. Kebijakan ini tentu berdampak signifikan terhadap perekonomian regional, mengingat kedua negara merupakan mitra dagang utama di Asia Selatan, meski hubungan mereka sering diwarnai ketegangan.